Akibat Covid-19, Bima Sakti Puji Keputusan Penundaan Piala AFF U-16 2020

Mukhammad Najmul Ula - Kamis, 2 April 2020 | 16:56 WIB
Pelatih Timnas U-16 Indonesia Bima Sakti memimpin latihan pasukannya.
PSSI.ORG
Pelatih Timnas U-16 Indonesia Bima Sakti memimpin latihan pasukannya.

BOLANAS - Bima Sakti memberi pujian pada AFF setelah otoritas sepak bola Asia Tenggara tersebut menunda Piala AFF U-16 2020 akibat pandemi Covid-19.

Otoritas sepak bola Asia Tenggara, AFF, mengumumkan akan menunda sejumlah kompetisi di bawah naungannya akibat persebaran pandemi virus corona.

Korban pertama dari pandemi Covid-19 tersebut adalah edisi inagurasi kejuaraan antar klub sepak bola Asia Tenggara, yang diputuskan dipindah ke kalender 2021.

Selain itu, empat turnamen antar negara, yaitu Piala AFF Wanita (seharusnya digelari di Filipina pada Mei), Piala AFF U-18 Wanita (Indonesia, Juni), Piala AFF U-16 (Indonesia, Juli), dan Piala AFF 2019 (Indonesia, Agustus) diputuskan ditunda.

Pelatih tim nasional Indonesia U-16, Bima Sakti, menyambut baik keputusan AFF yang diumumkan akhir Maret lalu tersebut.

"Keputusan yang sangat bagus dari AFF, karena kesehatan para pemain dan semua orang yang terlibat dalam turnamen adalah yang paling utama," ucapnya, seperti dikutip Bolanas.com dari situs resmi AFF.

Baca Juga: Beto Goncalves, Tetap Tampil Konsisten Hingga Hari Tua

Bima, yang telah menukangi timnas Indonesia U-16 sejak 2019, sebenarnya telah mempersiapkan anak asuhnya secara serius.

Pada 2020 saja, Made Putra Kaicen dkk telah menjalani pemusatan latihan sebanyak tiga kali yaitu di Sidoarjo pada Januari, di Yogyakarta pada Februari, dan di Bekasi pada Maret.

Persiapan yang sedianya ditujukan untuk menghadapi Piala AFF U-16 pada Agustus 2020 tersebut terpaksa diubah setelah pandemi virus corona menjangkiti Asia Tenggara.

"Kami sekarang harus merevisi program latihan dan merancang bagaimana kami mempersiapkan tim ideal untuk menaklukkan tantangan," tambahnya.

Para pemain saat ini tengah menjalani latihan mandiri di rumah, dengan tim pelatih melakukan pengawasan melalui video.

"Saat ini, para pemain telah diberi pekerjaan rumah, yaitu latihan mandiri dan apa yang perlu mereka lakukan sepanjang libur. Mereka juga harus mengirim video perkembangan mereka," pungkas Bima.

Baca Juga: Status Bintang Tak Menjadi Jaminan Bermain Bagi 2 Bintang Persib Ini

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : aseanfootball.org.
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.