Lord Atep, Legenda Persib Bandung yang Menjelma Jadi Guru Dadakan

Mukhammad Najmul Ula - Kamis, 2 April 2020 | 17:00 WIB
Pemain PSKC Cimahi, Atep Rizal.
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Pemain PSKC Cimahi, Atep Rizal.

BOLANAS - Eks winger Persib Bandung, Atep Rizal, kini terpaksa berdiam diri di rumah akibat persebaran pandemi corona. Ia punya kegiatan rutin selama bercengkerama dengan keluarga.

Atep Rizal, eks winger kenamaan Persib Bandung, kini punya misi membawa klub tanah pasundan lainnya, PSKC Cimahi, promosi ke Liga 1.

Meskipun sempat membelot ke Persija Jakarta selama empat musim, Lord Atep, demikian ia mendapat julukan, lekat dengan seragam biru Maung Bandung.

Pemain sayap yang namanya melambung di gelaran Piala AFF 2007 tersebut tercatat memperkuat Persib Bandung dalam kurun 2008-2018

Dalam waktu yang tak sebentar tersebut, ia total menorehkan 227 penampilan dan 30 gol.

Ia juga menjadi bagian dari tim asuhan Djadjang Nurdjaman yang menjuarai Liga 1 2014 (saat itu masih bernama Liga Super Indonesia).

Ia memutuskan hengkang dari klub masa kecilnya pada akhir musim 2018, saat usianya 33 tahun, menuju Mitra Kukar yang baru saja terdegradasi.

Setelah gagal mengembalikan klub asal Kalimantan tersebut ke kasta tertinggi, Atep memutuskan pulang ke tanah pasundan, kali ini memperkuat PSKC Cimahi.

Baca Juga: Beto Goncalves, Tetap Tampil Konsisten Hingga Hari Tua

Pada musim 2020 ini, PSKC Cimahi berkompetisi di strata kedua Liga Indonesia, Liga 2 2020.

PSKC tergabung di Grup Barat bersama sederet klub tradisional lainnya seperti Mitra Kukar, Semen Padang, hingga PSMS Medan.

Sayang, Liga 2 2020 ditangguhkan setelah hanya melangsungkan segelitir pertandingan di pekan pertama akibat pandemi virus Covid-19.

Atep pun terpaksa berdiam di rumah dan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Lebih banyak santainya, sih. Karena tidak ada aktivitas berat yang dilakukan. Lebih banyak family time," ucapnya seperti dikutip Bolanas dari Tribun Jabar.

Ia mengaku kini terpaksa menjadi pengajar dadakan untuk anak-anaknya yang juga sedang diliburkan.

"Jadi guru dadakan buat anak-anak. Karena anak-anak harus belajar di rumah," ucapnya.

Baca Juga: Persib Paling Tinggi, Ini 10 Besar Kontestan Liga 1 Sesuai Rataan Usia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Tribun-jabar.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.