Bertabur Bintang, Persib Tiga Kali Alami Musim Buruk di Liga Indonesia

Nungki Nugroho - Minggu, 26 April 2020 | 17:20 WIB
Logo Persib
tribun-kaltim.com
Logo Persib

BOLANAS.COM - Dihuni oleh pemain-pemain bintang, Persib Bandung tercatat tiga kali mengalami nasib buruk dalam keikutsertaannya di Liga Indonesia.

Nama besar Persib Bandung tak sepenuhnya membuat mereka selalu bernasib baik di Liga Indonesia.

Meski kedatangan sederet pemain bintang, Persib Bandung beberapa kali gagal memenuhi ekspektasi di Liga Indonesia.

Sejak era Liga Indonesia, tim kebanggaan masyarakat Bandung itu hanya mampu meraih dua titel juara.

Baca Juga: Kutukan Pemain Naturalisasi di Persib Bandung, Akankah Musim Ini Terputus?

Tentu ini berbanding terbalik dengan kedalam skuad Persib yang tiap musimnya diisi oleh pemain-pemain ternama.

Berikut tim bolanas merangkum tiga musim di mana Persib bernasib buruk di Liga Indonesia.

1. Liga Indonesia 2003

Kala itu, Persib termasuk tim kuat dengan menunjuk pelatih asing asal Polandia, Marek Andrzej Sledzianowski.

Ia turut membawa tiga pemain asing dari negaranya yakni Mariusz Mucharsky, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega.

Alih-alih mendulang prestasi, Maung Bandung justru berada dalam situasi terpuruk 12 kali pertandingan tanpa kemenangan.

Bahkan Persib nyaris terdegradasi sebelum akhirnya posisi Marek diganti oleh Juan Antonio Poez.

Di tangan Antonio Poez, Persib mengakhiri kompetisi di peringkat ke-16, satu tingkat di atas zona degradasi Divisi Utama Liga Indonesia 2003.

Persib hanya mampu membukukan 48 poin dari 38 pertandingan yang dijalani dengan catatan 14 menang, 6 imbang, dan 18 kalah.

2. Liga Indonesia 2006

Suporter Persib Bandung dalam laga Persib vs Persija pada Minggu (23/9/2018).
FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA
Suporter Persib Bandung dalam laga Persib vs Persija pada Minggu (23/9/2018).

Persib Bandung kembali nyaris terdegradasi saat tampil di kasta tertinggi Liga Indonesia 2006.

Persib kala itu diperkuat oleh sederet pemain timnas Indonesia seperti Zaenal Arif, Charis Yulianto, hingga Gendut Doni.

Akan tetapi, Maung Bandung justru mengalami nasib sial di awal musim hingga menyebabkan pelatih Risnandar Soendoro mengundurkan diri.

Posisinya kemudian digantikan oleh Arcan Iurie yang membuat Persib mulai berkembang.

Perombakan dilakukan Arcan Iurie pada pertengahan musim yang menyebabkan performa Persib kembali merosot.

Skuad Maung Bandung pun menutup kompetisi di peringkat 12 klasemen, satu strip di atas PSDS Deli Serdang yang harus terdegradasi ke kasta kedua Liga Indonesia (Divisi Satu).

Persib dan PSDS sama-sama membukukan 29 poin, tetapi unggul dalam selisih gol.

3. Liga 1 2017

 Gelandang Persib Bandung, Michael Essien, saat melawan Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018, Selasa
stefanusarn
Gelandang Persib Bandung, Michael Essien, saat melawan Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018, Selasa

Keterpurukan Persib kembali terulang saat memasuki era baru kompetisi bernama Liga 1.

Di musim pertama Liga 1 2017, Persib mendatangkan sederet pemain bintang sepreti Vladimir Vujovic, Ezechiel Ndouassel, hingga eks bintang Chelsea Michael Essien.

Namun, kehadiran pemain-pemain ini tak lantas membuat Persib berada di papan atas Liga 1 2017.

Skuad Maung Bandung justru tercecer di posisi ke-13 klasemen dengan 41 poin.

Bahkan, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, memutuskan untuk undur diri pertengahan musim.

Jabatan pelatih kemudian diteruskan oleh Herrie Setiawan hingga akhir musim.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : bolanas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.