Ada Unsur Kebetulan dalam Karier Bambang Pamungkas di Pelita Bandung Raya

Mukhammad Najmul Ula - Rabu, 13 Mei 2020 | 03:00 WIB
Bambang Pamungkas saat memperkuat Pelita Bandung Raya pada 2014.
Deni Denaswara/Tribun Jabar
Bambang Pamungkas saat memperkuat Pelita Bandung Raya pada 2014.

Kurniawan, yang sempat bermain untuk FC Luzern, merupakan senior Bepe di Diklat Ragunan.

Di Diklat Salatiga, tempat Bepe menempa bakat sepak bola, ada kelaziman bahwa para pemain terbaik akan langsung dikontrak oleh klub profesional.

Bepe yang baru menginjak tahun kedua di Diklat Ragunan ternyata sudah "dipesan" oleh Bandung Raya, klub kasta teratas yang berbasis di Bandung.

Saat itu, tim scouting Bandung Raya memang rutin menyambangi pertandingan Diklat Salatiga untuk menjaring talenta terbaik.

"Salah satunya saya," kenang Bepe.

Akan tetapi, Bepe lantas tak jadi bermain untuk Bandung Raya.

Saat Bepe masih berusia 17 tahun dan belum lulus dari Diklat Salatiga, Bandung Raya bubar akibat krisis ekonomi dan tak mengikuti kompetisi musim 1998.

Sejarah yang terputus di tengah jalan tersebut pada akhirnya terjalin kembali pada 2014.

Pada musim 2014, muncul klub Pelita Bandung Raya, klub yang merupakan hasil merger dari Pelita Jaya dan Bandung Raya.

Bepe pun mengenang kembali sebuah takdir "kebetulan" yang sudah digariskan sejak ia remaja.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.