Ada Unsur Kebetulan dalam Karier Bambang Pamungkas di Pelita Bandung Raya

Mukhammad Najmul Ula - Rabu, 13 Mei 2020 | 03:00 WIB
Bambang Pamungkas saat memperkuat Pelita Bandung Raya pada 2014.
Deni Denaswara/Tribun Jabar
Bambang Pamungkas saat memperkuat Pelita Bandung Raya pada 2014.

BOLANAS.COM - Bambang Pamungkas baru-baru ini mengungkapkan sebuah "kebetulan sejarah" yang membuatnya bermain di Pelita Bandung Raya pada 2014.

Bambang Pamungkas boleh dikenal sebagai legenda hidup Persija Jakarta.

Dalam sejarah panjang Bambang Pamungkas di persepakbolaan Indonesia, ia hanya satu musim bermain untuk klub lokal selain Persija Jakarta.

Klub tersebut ialah Pelita Bandung Raya, yang diperkuat Bambang Pamungkas pada 2014.

Dalam kanal Youtube pribadinya, BEPE20 Channel, pria yang akrab disapa Bepe tersebut mengungkapkan sejarah unik jauh sebelum ia menerima tawaran PBR.

Baca Juga: AFC Kenang Shin Tae-Yong Pernah Bantai Klub Indonesia di Liga Champions Asia

Bepe remaja tumbuh mengidolakan klub Pelita Jaya, yang sempat konsisten duduk di papan atas Liga Indonesia era 1990-an.

"Karena idola saya bermain di sana, yaitu Kurniawan Dwi Yulianto," ungkap Bepe.

Kurniawan Dwi Yulianto saat itu merupakan striker jempolan produk PSSI Primavera yang berguru di Italia.

Baca Juga: Reputasi Sang Pelatih Jaminan Teja Paku Alam Jadi Kiper Tim Nasional

Kurniawan, yang sempat bermain untuk FC Luzern, merupakan senior Bepe di Diklat Ragunan.

Di Diklat Salatiga, tempat Bepe menempa bakat sepak bola, ada kelaziman bahwa para pemain terbaik akan langsung dikontrak oleh klub profesional.

Bepe yang baru menginjak tahun kedua di Diklat Ragunan ternyata sudah "dipesan" oleh Bandung Raya, klub kasta teratas yang berbasis di Bandung.

Saat itu, tim scouting Bandung Raya memang rutin menyambangi pertandingan Diklat Salatiga untuk menjaring talenta terbaik.

"Salah satunya saya," kenang Bepe.

Akan tetapi, Bepe lantas tak jadi bermain untuk Bandung Raya.

Saat Bepe masih berusia 17 tahun dan belum lulus dari Diklat Salatiga, Bandung Raya bubar akibat krisis ekonomi dan tak mengikuti kompetisi musim 1998.

Sejarah yang terputus di tengah jalan tersebut pada akhirnya terjalin kembali pada 2014.

Pada musim 2014, muncul klub Pelita Bandung Raya, klub yang merupakan hasil merger dari Pelita Jaya dan Bandung Raya.

Bepe pun mengenang kembali sebuah takdir "kebetulan" yang sudah digariskan sejak ia remaja.

"Jadi, kalau dulu saya mengidolakan Pelita Jaya, dan kemudian hampir main di Bandung Raya," ucap Bepe.

"Akhirnya pada tahun 2014 saya malah bermain di Pelita Bandung Raya," sambung Bepe.

Pada akhirnya, Bepe mengakhiri musim bersama Pelita Bandung Raya dengan torehan semifinalis Liga Super Indonesia 2014.

Baca Juga: Cerita Asnawi Mangkualam Dapat Julukan Turunan dari Hamka Hamzah


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.