Beda Kelas, Theerathon Bunmathan Berjalan Lebih Baik dari Kebanyakan Pemain Indonesia Berlari

Najmul Ula - Jumat, 30 Desember 2022 | 10:31 WIB
Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking dan Theerathon Bunmathan.
AFF MITSHUBISHI CUP 2022
Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking dan Theerathon Bunmathan.

BOLANAS.COM - Theerathon Bunmathan bermain dominan pada laga Indonesia vs Thailand, penggawa Garuda tak bisa mengimbangi visi kapten Thailand.

Timnas Indonesia harus mengakui masih berada di bawah level Thailand di Piala AFF 2022.

Timnas Indonesia baru saja ditahan oleh Thailand dengan skor 1-1 pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2022, Kamis (29/12/2022).

Timnas Indonesia sejatinya unggul lebih dulu berkat penalti Marc Klok, bahkan sempat unggul jumlah pemain setelah kartu merah pemain Thailand.

Baca Juga: Klasemen Piala AFF 2022 - Indonesia Buang Peluang Tundukkan Thailand, Berharap Keajaiban Kamboja di Laga Terakhir untuk Hindari Vietnam

Namun para pemain Thailand tetap tampil dingin saat kekurangan pemain, berbanding terbalik dengan pemain Indonesia yang sering error saat unggul pemain.

Thailand pun bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-79 akibat blunder umpan Asnawi Mangkualam, yang berujung tembakan berbelok Sarach Yooyen.

Hasil akhir 1-1 membuat Thailand berhak menduduki puncak klasemen Grup A, meskipun memiliki poin sama dengan Indonesia.

Semua hal di atas dilakukan Thailand dengan mengandalkan skuat pelapis, dan hanya satu-dua disertai pemain senior berpengalaman.

Baca Juga: Thomas Doll Disokong Dana Transfer Guna Bangun Persija, Luis Milla di Persib Cuma Tunggu Pemain Gratisan

Salah satu pemain senior yang sangat berpengaruh pada pertandingan kemarin adalah Theerathon Bunmathan.

Kini berusia 32 tahun, Theerathon Bunmathan membawa pengalaman merumput di Liga Jepang bersama Vissel Kobe dan Yokohama Marinos.

Pada laga kemarin, peran Theerathon tak bisa dijelaskan secara posisi karena ia terlihat berada di mana-mana.

Saat fase bangun serang, ia bisa berada di posisi paling dalam di antara dua bek tengah, tapi saat serangan sudah merangsek, ia tiba-tiba ada di lini tengah.

Pelatih Mano Polking terlihat memberi kebebasan pada Theerathon untuk mengisi peran apa pun di lini tengah.

Para pemain timnas Thailand merayakan gol Sarach Yooyen yang menyamakan skor menjadi 1-1 dalam laga melawan timnas Indonesia di Grup A Piala AFF 2022, Kamis (29/12/2022) di SUGBK, Senayan.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Para pemain timnas Thailand merayakan gol Sarach Yooyen yang menyamakan skor menjadi 1-1 dalam laga melawan timnas Indonesia di Grup A Piala AFF 2022, Kamis (29/12/2022) di SUGBK, Senayan.

Dilansir dari Lapangbola, Theerathon merupakan pemain dengan umpan sukses terbanyak di laga kemarin, yaitu 81 operan.

Satu hal yang mencolok dari performa Theerathon adalah, ia nyaris tak pernah terlihat berlari.

Ia lebih mengandalkan penempatan posisi dan ketepatan jalur umpan untuk mengalirkan permainan Thailand.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Kamboja Tempel Ketat Timnas Indonesia di Klasemen usai Kalahkan Brunei

Pada suatu momen di babak kedua, Theerathon mendapat "huu" dari suporter Indonesia saat mengulur waktu dengan berjalan pelan mengambil sepak pojok.

Seperti Lionel Messi, Theerathon yang berjalan dapat mempengaruhi pertandingan lebih baik daripada kebanyakan pemain berlari.

Pelatih Mano Polking sempat menjelaskan peran sentral Theerathon tersebut.

"Theerathon bermain di posisi itu di Buriram dan bermain bagus," jelas Polking (28/12/2022).

"Kami diskusi apa yang terbaik bagi tim dan kami putuskan dia bermain di tengah bersama Sarach Yooyen."

"Theerathon bisa menjaga bola karena itu cara kami bermain, kami suka mendominasi pertandingan," tandasnya.

Baca Juga: Piala AFF 2022 - Main Terlalu Agresif saat Lawan Malaysia, Park Hang-seo Tegur Pemain Vietnam


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.