2 Insiden Horor dalam 6 Bulan, Dua-duanya Bahayakan Nyawa Akibat Kaki Sembrono Pemain Indonesia

Najmul Ula - Rabu, 8 Maret 2023 | 11:50 WIB
Ambulans masuk ke lapangan untuk membantu penanganan gelandang Madura United, Ricki Ariansyah, pada laga kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (7/3/2023).
Indosiar
Ambulans masuk ke lapangan untuk membantu penanganan gelandang Madura United, Ricki Ariansyah, pada laga kontra PSIS Semarang di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (7/3/2023).

BOLANAS.COM - Cahya Supriadi dan Ricki Ariansyah cedera akibat kebrutalan pemain lain, ada yang salah dengan cara bermain pemain Indonesia.

Pemain Indonesia bisa disimpulkan terlalu fokus pada bola dan tidak memperhatikan keselamatan kepala rekan seprofesinya.

Teranyar, Ricki Ariansyah terkapar akibat dihantam di bagian kepala pada laga Madura United kontra PSIS Semarang, Selasa (7/3/2023).

Enam bulan sebelumnya, Cahya Supriadi juga kolaps di lapangan akibat terjangan di kepala saat membela timnas Indonesia U-20 (16/10/2022).

Baca Juga: Kabar Gembira, Tersingkir dari Piala Asia Berarti Pemain Timnas U-20 Dapat Kembali Rasakan Atmosfer Liga 1

Satu insiden bisa dikatakan kebetulan, tapi dua insiden berdekatan menandakan ada yang salah dari cara bermain pemain Indonesia.

Dalam kasus Cahya Supriadi, ia mendapatkan cedera kepala saat berusaha mengamankan bola liar di dalam kotak penalti melawan Hong Kong.

Namun, Rahmat Beri Santoso tak memperhatikan aksi Cahya tersebut dan mengayunkan kaki dengan kekuatan penuh.

Alhasil, kaki Rahmat Beri Santoso justru mengenai tengkorak rekan setimnya, yang langsung terkapar tak sadarkan diri.

Baca Juga: Bukti Nyata Shin Tae-yong Tak Lebih Baik dari Indra Sjafri, dari SEA Games hingga Piala Asia

Tim medis membutuhkan waktu lama di lapangan untuk memastikan kesadaran Cahya, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Dalam kasus Ricki Ariansyah, ia mendapatkan cedera kepala saat menanduk bola di belakang kerumunan pemain PSIS Semarang.

Bek PSIS, Farrel Arya, tidak memperhatikan gerakan Ricki tersebut dan menebas kepala rekan seprofesinya dengan kaki sangat tinggi.

Pemandangan horor itu berlanjut dengan semua orang menangis di lapangan setelah melihat Ricki sama sekali tak bergerak.

Beruntung fisioterapis Madura United Marcello Araujo dapat memulihkan kesadaran Ricki setelah 12 menit mendebarkan.

Momen kiper timnas U-20 Indonesia, Cahya Supriadi, mendapatkan perawatan setelah bebenturan ketika bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, 16 September 2022.
BAGAS REZA MURTI/BOLASPORT.COM
Momen kiper timnas U-20 Indonesia, Cahya Supriadi, mendapatkan perawatan setelah bebenturan ketika bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, 16 September 2022.

Dalam dua kasus di atas, benang merah yang dapat ditarik adalah pola pikir mendahulukan menendang bola sekencang-kencangnya tanpa memperhatikan sekitar.

Untuk momen Cahya, Rahmat Beri seharusnya menyadari kipernya bakal mendekati bola dan tidak perlu gegabah membuang bola.

Untuk momen Ricki, Farrel Arya bertindak sangat ceroboh dengan berusaha membuang bola, padahal mengarah ke titik butanya, di mana pasti terdapat pemain Madura United yang akan mencapai bola.

Baca Juga: Zainudin Amali Caper Dekati Pratama Arhan, Indra Sjafri Legowo Tanpa Pemain Abroad di SEA Games 2023

Dua insiden tersebut merupakan puncak gunung es dari kebrutalan pemain Indonesia, di mana terdapat tekel tinggi yang lolos dari hukuman wasit.

Cahya Supriadi tak pernah mencapai level terbaiknya sejak cedera tersebut dan kini tergeser dari posisi kiper utama timnas Indonesia U-20. 

Terlalu dini untuk menyimpulkan berapa lama Ricki Ariansyah bakal absen dan seperti apa kariernya setelah insiden membahayakan nyawa itu.

Baca Juga: Vibes Negatif Shin Tae-yong di Uzbekistan: Mengeluh Kurang Pemain, Tidak Menyerang Meski Irak Imbang


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.