BOLANAS.COM - Thomas Doll dan Luis Milla murka pada pemain yang membiarkan timnya kalah, PSM Makassar ada di pole position menuju juara Liga 1.
Persija Jakarta dan Persib Bandung dengan performa buruk mereka seperti mempersilakan PSM Makassar menjuarai Liga 1 2022/23.
Per Rabu (8/3/2023), Persija Jakarta dan Persib Bandung merupakan rival terdekat PSM di jalur juara, dengan jarak 10 dan 11 poin tetapi menyimpan dua laga lebih banyak.
Namun, duet El Clasico itu nyatanya kolaps saat bertanding pada pekan ke-28, dan justru takluk di tangan Persik Kediri dan Borneo FC.
Baca Juga: Tren Negatif Persija saat Laga Tandang Berlanjut, Thomas Doll: Saya Sudah Tidak Kaget
Persib lebih dulu mengawali hari buruk dengan performa medioker di kandang sendiri melawan Persik Kediri.
Bermain full team, Persib tidak menampilkan urgensi bahwa mereka butuh tiga poin, serta terlihat bermain dengan tempo uji coba.
Alih-alih, justru Persik Kediri yang mencetak gol melalui jebolan Persija Hamra Hehanussa, serta beberapa peluang berbahaya yang salah satunya dieksekusi Mohammad Khanafi.
Gelandang Persib Marc Klok kemudian menyatakan timnya tidak akan mampu mencetak gol sekalipun bermain selama lima jam dengan tempo seperti itu.
Pelatih Luis Milla tidak mengkritik secara terbuka pada timnya, tetapi jelas menilai ada yang hilang dalam spirit para pemain.
"Kami belajar bahwa keinginan untuk memenangkan (pertandingan) saja tidak cukup (juga harus ada tindakan di lapangan)," ucap Luis Milla (8/3/2023).
"Untuk memenangkan laga butuh sebuah tim yang bersama bekerja dalam laga untuk menciptakan hasil terbaik," sambungnya.
Senasib dengan musuh bebuyutannya, Persija juga kolaps dalam lawatan ke Borneo FC.
Persija tampil cuma diperkuat satu pemain asing, Ondrej Kudela, dan tampaknya itu mempengaruhi mentalitas pemain.
Borneo FC mencetak gol cepat lewat M Sihran dan bisa dibalas oleh Osvaldo Haay, hanya untuk kebobolan lagi lewat Stefano Lilipaly dan Matheus Pato.
Thomas Doll juga menyoroti performa anak asuhnya yang tiba-tiba meredup jika berlaga di kandang lawan.
"Saya tidak tahu, apakah ini soal mentalitas, masalah yang saya tidak tahu," ucap Doll.
"Normalnya kita bermain sama bagusnya baik di kandang maupun tandang, tetapi itu tidak mudah ketika pemain melakukan kesalahan yang kemudian diulang-ulang kembali."
Dengan hasil negatif tersebut, Persib dan Persija semakin kehabisan pertandingan untuk mengejar PSM.
PSM kini hanya membutuhkan tambahan 11 poin dalam enam laga sisa, serta diuntungkan jadwal longgar karena tak ada partai tunda.
Kabar baik lainnya bagi pasukan Bernardo Tavares, Persib dan Persija masih harus saling bunuh pada partai El Clasico pada 31 Maret.
Editor | : | Najmul Ula |