Panic Buying Jelang Kick Off Liga 1, Manajemen Persija Berpaling ke Si 'Pengangguran' Marko Simic?

Najmul Ula - Sabtu, 17 Juni 2023 | 14:29 WIB
Marko Simic mengakhiri kontrak dengan Persija usai mengklaim tidak digaji selama setahun oleh klub
PERSIJA
Marko Simic mengakhiri kontrak dengan Persija usai mengklaim tidak digaji selama setahun oleh klub

BOLANAS.COM - Persija Jakarta hingga kini cuma punya dua pemain asing, Marko Simic secara mengejutkan muncul di markas klub.

Mode panik sedang melanda Persija Jakarta, jika perekrutan Marko Simic benar-benar terjadi sebelum Liga 1 2023/24.

Persija Jakarta sedang dikritik suporter akibat bergerak lamban di bursa transfer, dengan tak kunjung melengkapi pemain asing.

Hingga dua pekan menjelang kick off Liga 1 2023/24, Persija Jakarta cuma memiliki Ondrej Kudela dan Ryo Matsumura dalam jajaran pemain asing.

Baca Juga: Kabar Gembira, Rafael Struick Akan Dapatkan Sokongan Lebih Gacor di Sayap Kiri Timnas Indonesia

Kondisi ini menciptakan kekhawatiran di benak suporter, terlebih melihat klub pesaing yang sudah komplet.

Di antara tiga besar musim lalu, PSM Makassar dan Persib Bandung sudah melengkapi kuota enam pemain asing.

Persib memiliki Nick Kuipers, Daisuke Sato, Alberto Rodriguez, Tyronne Del Pino, Ciro Alves, dan David Da Silva.

PSM mempunyai Yuran Fernandes, Kike Linares, Kenzo Nambu, Wiljan Pluim, Adilson Silva, dan Everton Nascimento.

Baca Juga: Setelah Persis dan Persija, Kini PSIS Ikut Undang Tim Top Luar Negeri untuk Laga Pramusim Liga 1

Mengingat kick off Liga 1 hanya berjarak dua pekan, peluang juara Persija pada musim depan bisa mengecil apabila tak kunjung melengkapi pemain.

Dalam situasi krisis ini, suporter Persija justru dibuat kecewa dengan kemunculan seorang pemain asing familiar di markas klub.

Beredar di media sosial, striker Kroasia Marko Simic tengah berlatih di lapangan indoor dalam kompleks latihan Persija.

Kedatangan Simic di markas klub telanjur diartikan sebagai "panic buying" (pembelian panik) pihak klub untuk mengatasi krisis pemain asing.

Di bursa transfer Eropa, panic buying disematkan pada pergerakan transfer tiba-tiba terhadap pemain yang tak memiliki kualitas mumpuni.

Dalam kasus Simic, ia terhitung menjadi pengangguran sejak dilepas klub Serbia Radnicki 1923 pada Januari silam.

Selama enam bulan di klub tersebut, Simic cuma bermain enam kali dengan koleksi hanya satu gol.

Ditambah performa merosot sang striker pada musim terakhir di Persija pada 2021/22, dapat dikatakan ia bukan lagi striker buas seperti lima tahun silam.

Baca Juga: Lempar Tanggung Jawab, Shin Tae-yong Anggap Finishing Mandul Bukan Salah Pelatih Timnas Indonesia

Lebih dari itu, Simic juga merusak hubungannya dengan The Jakmania setelah menggugat klub di pengadilan FIFA.

Pihak FIFA kemudian memenangkan Simic atas sengketa pemotongan gaji semasa pandemi Covid-19, dan dalam putusannya, terkuak insentif besar yang diterima sang striker selama bermain.

Ketua umum The Jakmania, Diky Soemarno, melabeli perekrutan Simic sebagai hal menjijikkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Diky Budi Ramadhan (@dikysoemarno)

"Mungkin informasi, berita, keputusan tentang kembalinya Marko Simic ke Persija terasa menggelikan, menyebalkan, komedi, terasa pengecut, bahkan menjijikkan," ucap tulis Diky di Instagram.

"MS sudah lama tidak main di kompetisi kompetitif, bagaimana dengan performa dia?"

"Marko Simic dan Persija adalah 'urusan yang belum selesai', sebuah pertaruhan yang diambil, bisa flop bisa juga sebaliknya."

Jika sudah demikian, manajemen Persija tampak berutang gebrakan transfer sensasional kepada The Jakmania, bukan berwujud Simic.

Baca Juga: Empat Kali Tur ke Asia Tenggara, Lionel Messi Hanya Tolak Sambangi Indonesia


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.