Hebatnya Persebaya Surabaya Setara FC Utrecht, Manajer Bajul Ijo: Itulah Hasil Kompetisi, Bukan TC Jangka Panjang

Najmul Ula - Rabu, 12 Juli 2023 | 04:30 WIB
Selebrasi Bruno Moreira usai mencetak gol pertama Persebaya atas Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (1/7/2023)
Dok. Persebaya Surabaya
Selebrasi Bruno Moreira usai mencetak gol pertama Persebaya atas Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (1/7/2023)

BOLANAS.COM - Yahya Alkatiri membanggakan Liga Persebaya, Bajul Ijo setara FC Utrecht dalam hal memproduksi pemain timnas Indonesia.

Persebaya Surabaya terbukti menghasilkan pemain berkualitas hingga diakui Shin Tae-yong di timnas Indonesia.

Melihat latar belakang pemain timnas Indonesia kontra Argentina, Persebaya Surabaya bisa membanggakan diri sebagai klub terbaik negeri ini.

Berkat kompetisi internal yang berkualitas dan kontinu, Persebaya menjadi klub penyumbang pemain terbanyak ke timnas Indonesia!

Baca Juga: Pratama Arhan Kembali Dimainkan Tokyo Verdy, Lemparan Mautnya Nyaris Bobol Gawang Tim Papan Atas Liga Jepang

Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, mengungkap kondisi positif itu tercipta berkat kompetisi internal.

Persebaya memang menggulirkan kompetisi internal untuk klub anggota, dengan masing-masing liga untuk kelompok umur U-U-14, U-16, dan U-20.

"Itulah hasil kompetisi (internal), menurut saya masih jauh lebih baik dari TC," ujar Yahya dikutip dari Surya. 

"Di Surabaya, khususnya di Persebaya ini, ada Liga Persebaya yang diikuti 20 klub internal."

Baca Juga: Gerak Transfer Lambat & Marko Simic Ternyata Kedaluwarsa, Thomas Doll Kirim Ultimatum pada Manajemen Persija

"Itu kompetisinya panjang, sepanjang tahun, sehingga tiap minggu para pemain muda dipertemukan sehingga mereka itu berkembangnya lewat kompetisi."

"Kompetisi inilah yang membentuk pemain-pemain Surabaya, khususnya Persebaya," jelasnya.

Kompetisi tersebut bisa dikatakan lebih baik dari EPA Liga 1 yang digulirkan PSSI dan PT LIB.

EPA Liga 1 hanya berjalan tiga bulan setiap musimnya, sedangkan Liga Persebaya bergulir sepanjang tahun seperti kompetisi profesional!

Dengan bekal tersebut, tak heran Persebaya bisa memproduksi pemain berkualitas untuk level Liga 1 dan timnas Indonesia.

Striker Jong Ajax, Ezra Walian, saat berhadapan dengan Edson Braafheid dari Utrecht dalam duel di Sp
Striker Jong Ajax, Ezra Walian, saat berhadapan dengan Edson Braafheid dari Utrecht dalam duel di Sp

Contoh teranyar terjadi pada laga timnas Indonesia kontra Argentina, saat tim Garuda dihadapkan pemain-pemain terbaik dunia.

Shin Tae-yong menurunkan 11 starter, dengan enam merupakan produk binaan luar negeri dan lima dihasilkan oleh klub dalam negeri.

Dari lima pemain produk akademi lokal itu, tiga di antaranya dibesarkan Persebaya, yaitu Ernando Ari, Rizky Ridho, dan Marselino Ferdinan.

Baca Juga: Tak Sentuh Bola Pun Bisa Pengaruhi Skor, Asnawi Mangkualam Terlibat dalam Comeback Heroik Jeonnam Dragons

Dilansir dari Kompas.id, Ernando Ari bergabung Persebaya sejak kompetisi EPA U-16, dan Rizky Ridho dibesarkan klub El Faza serta Marselino ditempa Bintang Timur.

Jumlah tiga pemain di timnas Indonesia itu setara dengan FC Utrecht, yang mengirimkan tiga pemain, yaitu Shayne Pattynama, Marc Klok dan Ivar Jenner.

Di bangku cadangan, Persebaya juga lagi-lagi setara dengan FC Utrecht, yaitu masing-masing menyumbang satu pemain (Rachmat Irianto dan Stefano Lilipaly).

Jika sudah demikian, PSSI perlu memperbesar EPA Liga 1 agar bergulir seperti Liga Persebaya.

EPA Liga 1 yang setiap musim hanya digelar tiga bulan, harus dikembangkan menjadi satu musim penuh agar mengejar ketertinggalan dari Liga Persebaya.

Baca Juga: Statistik Buktikan Shin Tae-yong Terbanyak Pakai Jebolan Persebaya, Manajer Bajul Ijo Jelaskan Mengapa


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.