Tak Ada di Eropa, Thomas Doll Merasa Aneh Fenomena Pemain Indonesia Berbondong-bondong Jadi Polisi

Nungki Nugroho - Jumat, 28 Juli 2023 | 14:11 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, saat hadir dalam sesi jumpa pers setelah laga pekan kedua Liga 1 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/7/2023) malam.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, saat hadir dalam sesi jumpa pers setelah laga pekan kedua Liga 1 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/7/2023) malam.

BOLANAS.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, merasa aneh dengan keputusan pemain Indonesia yang berbondong-bondong ingin jadi polisi.

Persija Jakarta harus menanggung beban pemain yang meninggalkan tim di tengah kompetisi Liga 1.

Ia adalah Muhammad Ferarri yang lebih memilih ikut pendidikan kepolisian ketimbang memperkuat Persija.

Bek timnas U-20 Indonesia itu pun harus absen dalam lima hingga enam bulan ke depan.

Baca Juga: 10 Pemain Baru di TC Timnas U-17 Indonesia, Satu Nama dari Akademi Barcelona

Tak hanya Ferarri, setidaknya ada sembilan pemain Indonesia yang memutuskan ikut pendidikan polisi.

Mereka adalah Kakang Rudianto, Dimas Juliano Pamungkas, Muhammad Faiz Maulana, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Daffa Fasya Sumawijaya, Rabbani Tasnim Siddiq, Muhammad Ferarri, dan Ananda Raehan.

Thomas Doll selaku pelatih Persija mengaku kecewa saat mengetahui keputusan anak asuhnya, Muhammad Ferarri.

Pasalnya, Ferarri diproyeksi menjadi pilar utama pertahanan Macan Kemayoran di Liga 1 2023/2024.

Baca Juga: 9 Pemain Dipulangkan dari TC Timnas U-17 Indonesia, Termasuk Wonderkid Persis Solo

"Jadi dia yang memilih untuk pergi, tetapi saya bilang pasti ada konsekuensinya," ucap Thomas Doll dikutip dari BolaSport.com.

Ia menilai keputusan ini sebenarnya tidak baik untuk karier Ferarri di dunia sepak bola.

"Tetapi saya sangat tidak senang dengan keputusan ini."

"Karena sebenarnya tidak bagus bagi Ferarri untuk masalah sepak bola ya, dan dia pergi juga di momen yang kurang pas, tetapi saya rasa pasti keputusan ini karena dari keluarganya," jelas Ferarri.

Baca Juga: Empat Negara Besar Ngantri Lawan Timnas Indonesia, Erick Thohir: Surat Sudah Dikirim

 Sebanyak 4 pemain timnas U-20 Indonesia mengikuti pendidikan polisi yakni Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Frengky Missa, dan Ginanjar Wahyu.
INSTAGRAM.COM/INDOSTRANSFER
Sebanyak 4 pemain timnas U-20 Indonesia mengikuti pendidikan polisi yakni Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Frengky Missa, dan Ginanjar Wahyu.

Juru taktik asal Jerman itu mengaku belum pernah menemui hal seperti ini di Eropa.

"Saya rasa di Eropa juga tidak ada hal seperti ini, baru juga saya ketemu hal seperti ini," kata Thomas Doll.

"Tetapi ya lebih baik tanya Ferarri soal keputusan ini," tambahnya.

Meski begitu, Thomas Doll tetap menghargai keputusan pemainnya tersebut. 

"Ini masalah intern, jadi tidak mungkin saya bicarakan Ferrarri bakal dapat (hukuman) karena saya pun tidak mau menghancurkan karir Ferarri," tutur Thomas Doll.

"Tetapi dia orang yang luar biasa, waktu pertama kali mendengar keputusan Ferarri ini mungkin saya sangat kecewa."

"Tapi kan mereka pemain muda pasti memikirkan masa depannya dan semua orang punya kehidupan pribadi masing-masing," imbuhnya.

Baca Juga: Satu Bulan Berlalu, Kapten Argentina Tak Sanggup Lupakan Beringasnya Asnawi Mangkualam pada Garnacho

Di era Thomas Doll, Persija memang banyak mengorbit pemain muda seperti Ferarri, Doni Try Pamungkas, hingga Alfriyanto Nico.

Ferarri sendiri mencatatkan 1958 menit bermain dari 23 laga pada musim lalu.

Sementara musim ini, Ferarri baru bermain dua laga langsung absen untuk mengikuti pendidikan kepolisian.

Ferarri yang masih berusia 20 tahun juga sudah mengisi timnas U-22 dan senior Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan ke depannya Ferarri bisa meninggalkan Persija.

Pasalnya, PSSI berencana menyiapkan tim milik kepolisian, Bhayangkara FC, untuk diisi pemain-pemain timnas Indonesia.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.