Evan Dimas Harus Telan Kenyataan, Pelatih Eropa Terbiasa Lancarkan Kritik Terbuka pada Pemain Bintang

Najmul Ula - Kamis, 14 September 2023 | 15:01 WIB
Pelatih Arema FC, Fernando Valente, mengkritik pemainnya seperti Jose Mourinho.
Instagram Fernando Valente, ODD ANDERSEN/AFP
Pelatih Arema FC, Fernando Valente, mengkritik pemainnya seperti Jose Mourinho.

BOLANAS.COM - Evan Dimas harus menelan kritik dari pelatih anyar Arema FC, Fernando Valente mau mengkritik pemainnya seperti Jose Mourinho.

Evan Dimas harus keluar dari zona nyaman di Arema FC, seturut kritik terbuka dari pelatih anyar Fernando Valente.

Fernando Valente baru menangani Arema FC dalam dua pertandingan, tetapi sudah berani mengkritik salah satu bintang terbesar Singo Edan.

Valente percaya diri menggilas Evan secara terbuka, lantaran ia berhasil mengubah peruntungan Arema FC dengan dua tripoin beruntun.

Baca Juga: Shin Tae-yong Lebih Percaya Hokky Caraka Ketimbang Ramadhan Sananta, Ada Unsur Nepotisme?

Sebagai eks wonderkid timnas U-19 Indonesia, Evan tergolong gagal memenuhi potensinya sebagai pesepakbola.

Di usia 28 tahun, ia justru kalah bersaing di Arema FC, setelah terakhir kali juara Liga 1 pada enam tahun lalu.

Ia juga terakhir kali memenangi caps timnas Indonesia dua tahun silam, dan kini tak pernah dilirik Shin Tae-yong.

Musim ini penurunan Evan semakin menjadi, terlihat dari catatan cuma 199 menit dalam lima pertandingan (dengan Liga 1 bergulir 11 pekan).

Baca Juga: Debut Hingga Cetak Assist, Pemain Persija Jakarta Senang Bisa Bela Timnas U-23 Indonesia

Pelatih anyar Valente mampu menyimpulkan performa menukik Evan hanya dalam bekerja bersama selama dua pekan.

"Evan Dimas pemain yang bagus, sama seperti pemain lain yang kami punya," tutur Valente dikutip dari Kompas.com.

"Tetapi, kadang dia berpikir bermain untuk dirinya sendiri."

"Evan Dimas harus berpikir bermain untuk tim, jadi pemain harus paham semuanya," tandasnya.

Kabar baik dari Evan, Valente berkata demikian hanya untuk memecutnya agar tampil lebih baik.

Pelatih Eropa dikenal karena keterusterangannya dalam melihat sesuatu yang salah, terlihat dari berbagai pernyataan Thomas Doll dan Bernardo Tavares.

Di sepak bola level tertinggi, tak jarang pula pelatih mengkritik pemain bintangnya, terutama yang dianggap tampil di bawah standar.

Erik Ten Hag baru-baru ini melumat Jadon Sancho dengan mengatainya tidak tampil sesuai standar di sesi latihan Manchester United.

Baca Juga: Shin Tae-yong Takut Sejak Awal, Timnas U-23 Bakal Lebih Lemah di Piala Asia U-23 Ketimbang Babak Kualifikasi?

Untuk kasus Valente, ia barangkali meniru kompatriot asal Portugal yang terkenal bermulut besar, Jose Mourinho.

"Bagi sebagian pelatih, menggasak pemain di depan publik adalah kebiasaan, contohnya Jose Mourinho," tulis Nick Miller di The Athletic.

Mourinho punya riwayat mengkritik pemain, sejak era Joe Cole di Chelsea, Paul Pogba dan Luke Shaw di Manchester United, hingga Tanguy Ndombele di Tottenham.

Melihat kesaksikan Joe Cole, metode Mourinho (atau Valente) kadang-kadang berhasil.

"Mungkin itu adalah cara dia memberi saya tamparan," ucap Joe Cole.

"Dia selalu mendorong saya ... saya mau melakukan segalanya ... dia tahu apa yang saya butuhkan," jelasnya.

Kini tinggal Evan menyikapi, apakah bangkit dengan pelatih yang siap mengkritiknya, atau terus melambat mencari zona nyaman.

Baca Juga: Pratama Arhan Merebut Semua Perhatian di Sayap Kiri, Rio Fahmi Jadi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di Seberangnya


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.