Selain itu, ia juga diketahui sudah mengurus SKCK yang diterbitkan Polri untuk kepentingan yang sama. 

Langkah Erick tersebut dilakukan saat ia belum dipinang oleh kandidat capres Prabowo Subianto.

Per Kamis (19/10/2023), Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju menjadi satu-satunya calon presiden yang belum menunjuk cawapres.

Adapun dua capres lain, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, telah menunjuk berturut-turut Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Kembali ke Erick, eks presiden Inter Milan itu harus bersaing dengan sejumlah nama untuk menjadi pendamping Prabowo.

Menteri Pertahanan itu disebut tengah menimbang nama Erick, Khofifah Indar Parawansa, hingga Gibran Rakabuming.

Dalam skenario terjauh ketika Erick terpilih menjadi wakil presiden dan dilantik pada 20 Oktober 2024, ia tampak harus melepas tampuk di PSSI.

PSSI sejauh ini beberapa kali dipimpin sosok yang merangkap jabatan di tingkat menteri, tetapi tak pernah dirangkap sosok selevel wapres.

Baca Juga: 'Saya Sedikit Bicara Bahasa': Pelatih Tajikistan Pamer Bahasa Indonesia Usai Jungkalkan Timnas Malaysia

Saat terpilih sebagai ketum PSSI pada Februari silam, Erick tak mengundurkan diri dari jabatannya di kabinet.

Hal tersebut berlainan dengan Zainudin Amali, yang mundur dari kursi Menpora usai terpilih menjadi waketum PSSI.

Yang jelas, untuk terpilih menjadi Wapres RI, Erick harus memenangi perlombaan menjadi cawapres Prabowo (deadline 25 Oktober 2023), lalu memenangi pemilihan umum pada 14 Februari 2024.

Baca Juga: Tampil Gemilang Bersama Timnas Indonesia, Hokky Caraka Digadang Jadi Kunci Kebangkitan PSS Sleman