BOLANAS.COM - Fernando Valente punya wejangan untuk Arkhan Fikri, wonderkid Arema FC punya segudang PR sebelum merantau ke luar negeri.

Arkhan Fikri harus mempersiapkan banyak hal agar tak mengikuti nasib pemain Indonesia yang cepat pulang kampung dari luar negeri.

Arkhan saat ini menjadi wonderkid terpanas Tanah Air, berkat penampilan apik bareng Arema FC dan timnas Indonesia.

Dalam dua musim terakhir, playmaker belia itu mengumpulkan 27 penampilan untuk Arema FC di Liga 1.

Teranyar, ia memenangi debut timnas senior dalam usia 18 tahun 9 bulan 20 hari saat Indonesia menggasak Brunei, Selasa (17/10/2023).

Fans sepak bola Indonesia langsung menaruh harapan agar Arkhan segera mentas dari Liga 1 untuk mencoba tantangan di luar negeri.

Terdapat contoh sukses rekan seangkatan Arkhan di timnas U-20 yang sudah menembus Eropa, yaitu Marselino Ferdinan.

Marselino Ferdinan sudah bermain reguler untuk Persebaya sejak usia 17 tahun, sehingga punya bekal cukup untuk hijrah ke Belgia pada Januari lalu.

Marselino terbilang cepat beradaptasi di KMSK Deinze, dengan mencatatkan empat penampilan dan satu gol pada paruh akhir 2022/23.

Baca Juga: Tampil Gemilang Bersama Timnas Indonesia, Hokky Caraka Digadang Jadi Kunci Kebangkitan PSS Sleman

Adapun mengenai prospek Arkhan, nada hati-hati diucapkan pelatih Arema FC Fernando Valente.

Sosok kenyang pengalaman asal Portugal itu melihat Arkhan masih perlu berbenah diri agar sanggup bersaing di belantara Eropa.

"Kadang-kadang kita menciptakan ekspektasi berlebihan ke pemain muda," ucap Valente dikutip dari Kompas.com.

"Pada saat keluar dari zona umurnya dan pada saat keluar dari zona nyamannya untuk pindah ke luar negeri, itu perlu kekuatan mental."

"Jadi saat masih muda dan tidak mempunyai mentalitas yang kuat untuk bisa bertarung, akhirnya performanya tidak bisa maksimal."

"Kadang-kadang pada akhirnya dia akan kembali ke negara asalnya karena tidak beradaptasi dengan lingkungan baru," urainya.

Kalimat terakhir tersebut terasa sangat "relate" dengan sejumlah pesepakbola Indonesia yang mencoba peruntungan di Eropa.

Tak kurang dari tiga pemain kaliber timnas Indonesia memilih pulang kampung hanya dalam jarak enam bulan.

Baca Juga: Satu Hari Dua Timnas, Pasukan Shin Tae-yong dan Bima Sakti Berperang di Hari yang Sama Bulan Depan

Dua nama pertama, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri, bergabung klub Liga 1 setelah karier tak cemerlang di Eropa.

Nama terakhir, Bagus Kahfi, malah mencatatkan penampilan lebih sedikit di Eropa dan kini kembali ke Barito Putera.

Valente punya saran kepada anak didiknya agar tak bernasib seperti itu.

"Yang banyak terjadi di Indonesia dan negara lain pada saat mereka menonjol di youth, setelah masuk ke senior performanya hilang," ujar Valente.

"Harus paham bagaimana mengatasi pemain senior yang lebih keras, lebih kuat, lebih pintar, dan pengalaman."

"Pemain juga harus mempersiapkan diri dengan baik untuk memahami konsep dari pelatih," jelasnya.

Jadi, kapan sebaiknya Arkhan hijrah ke negara lebih mapan?

Baca Juga: Erick Thohir Bikin Surat Persyaratan Cawapres, PSSI Terancam Ditinggal?