Salah Arah Musim Kedua Thomas Doll, Persija Lebih Pantas Disebut Kandidat Degradasi Ketimbang Calon Juara

Najmul Ula - Selasa, 24 Oktober 2023 | 15:00 WIB
Momen "gol" Witan Sulaeman tidak diakui oleh wasit dalam laga Persija Jakarta kontra Rans Nusantara FC pada pekan ke-16 Liga 1 2023/24, Minggu (22/10/2023).
Vidio
Momen "gol" Witan Sulaeman tidak diakui oleh wasit dalam laga Persija Jakarta kontra Rans Nusantara FC pada pekan ke-16 Liga 1 2023/24, Minggu (22/10/2023).

BOLANAS.COM - Musim kedua Thomas Doll berlangsung ke arah yang salah, Persija Jakarta lebih pantas disebut kandidat degradasi.

Manajemen Persija Jakarta gagal memberi bekal bagi Thomas Doll untuk melanjutkan momentum masif pada musim pertama.

Tangan dingin Thomas Doll membuat Persija Jakarta menembus runner-up Liga 1 2022/23, posisi tertinggi sejak juara pada 2018.

Sayang, manajemen melakukan blunder pada bursa transfer awal musim ini, dengan membuat Persija cuma memiliki lima pemain asing.

Performa Persija pun stagnan, bahkan mengalami regresi, hingga terperosok di peringkat 11 memasuki pekan ke-16 musim ini.

Secara kasat mata, skuad Persija memang tergolong ringsek dan boleh jadi hanya memiliki pemain asing selevel Liga 2.

Praktis hanya Ondrej Kudela, Maciej Gajos, dan Ryo Matsumura yang tergolong pemain asing premium level Liga 1.

Dua pemain asing lain, Oliver Bias dan Marko Simic, kentara tak memiliki kualitas untuk bersaing di kasta tertinggi.

Oliver Bias harus menunggu hingga pekan ke-13 untuk menjadi starter, kalah bersaing dengan Ilham Rio Fahmi.

Baca Juga: Beda Cara Muak pada Wasit: Witan Sulaeman Irit Kata Tapi Kentara Murka, Hokky Caraka Meledak-ledak

Marko Simic bukan lagi striker buas seperti lima tahun lalu, lebih sering absen karena cedera ketimbang tampil 90 menit.

17 klub pesaing memiliki enam pemain asing yang siap dimainkan, sedangkan Persija cuma punya tiga nama impor yang bisa diandalkan!

Hasil teranyar 1-2 melawan Rans Nusantara FC menjadi kulminasi penurunan level Macan Kemayoran.

Kekalahan itu bisa terjelaskan melalui tiga hal: 1) kecerobohan Cahya Supriadi, 2) kartu merah Rizky Ridho, 3) blunder wasit tak mengesahkan gol Witan Sulaeman.

Hasil tersebut membuat Persija hanya berjarak tujuh poin dari klub terakhir di zona degradasi, Arema FC (13 poin).

Persija cuma mengoleksi 20 poin, sedangkan klub paling bawah di luar zona degradasi, Persita Tangerang, sudah meraup 18 poin.

Apabila pekan depan empat tim di bawah Persija meraup poin penuh dan pasukan Doll kalah lagi, mereka bisa terperosok lebih dalam menuju peringkat 15!

Adapun jarak menuju puncak klasemen sudah merentang 12 poin, terlalu jauh untuk mengejar Borneo FC (32 poin).

Baca Juga: Media Malaysia Sanjung Umpan Lambung Jordi Amat, Fitur Mematikan yang Terancam Sia-sia di Timnas Indonesia

Beruntung Liga 1 musim ini menerapkan final four, sehingga Persija bisa mengincar tiket terakhir menjadi peringkat empat.

Itu pun dengan tugas berat, lantaran Persib di posisi itu sudah mengoleksi 28 poin, atau berjarak delapan poin.

Menjadi tugas bagi manajemen Persija untuk menyokong Doll dengan materi pemain demi kembali ke papan atas.

"Ini jelas tidak akan mudah (merekrut striker pada tengah musim)," ujar Doll sesudah laga kontra Persis Solo.

"Karena kami lupa melakukan ini pada jendela transfer musim panas."

"Kami memang punya pemain bagus yang bisa menguasai bola, tapi kami juga butuh pemain yang bisa menyelesaikan peluang," keluhnya.

Musim kedua Thomas Doll seharusnya dihabiskan dengan bersaing di top two, tetapi ketidakbecusan manajemen membuat tim ini harus berkutat di papan bawah. 

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Sandy Walsh Beri Ancaman ke Irak, Timnas Indonesia Bukan Lawan Mudah


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.