Satu Tahun Usai Dibantai Malaysia, Tiba Momen Penghakiman Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023

Najmul Ula - Selasa, 7 November 2023 | 13:30 WIB
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, saat memimpin latihan di Jakarta.
PSSI.ORG
Pelatih timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, saat memimpin latihan di Jakarta.

BOLANAS.COM - Bima Sakti mempercayai skuad lama untuk Piala Dunia U-17 2023, timnas U-17 Indonesia pernah dibantai di level Asia.

Timnas U-17 Indonesia segera memulai perjalanan di Piala Dunia U-17 2023 dengan ekspektasi tinggi di pundak Bima Sakti.

Timnas U-17 Indonesia akan menjamu wakil Amerika Selatan Ekuador pada laga pertama Grup A, Jumat (10/11/2023) malam.

Menatap agenda besar di negeri sendiri, PSSI mempercayai pelatih Bima Sakti dan menolak mempekerjakan pelatih asing.

Bima Sakti telah menggembleng skuad Garuda sejak bulan Juli, tetapi tulang punggung tim ini telah terbentuk sejak tahun lalu.

Dari 21 pemain yang didaftarkan ke FIFA, 16 di antaranya tergabung di skuad Piala AFF U-16 2022 atau Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

Pengalaman tahun lalu menjadi pelajaran berharga bagi Bima Sakti lantaran hasil yang bertolak belakang.

Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan menjuarai Piala AFF U-16 2022 di Yogyakarta, tetapi kehabisan bensin di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

Tepat 13 bulan yang lalu, Bima Sakti melakukan blunder dengan tak melakukan rotasi dalam empat laga kualifikasi.

Baca Juga: Satu Minggu Bursa Transfer Liga 1, Persija Tak Kunjung Datangkan Pemain Baru dan Simic Masih Bertahan

Tenaga para pemain diforsir tanpa henti dalam tiga laga pertama dalam lima hari melawan Guam, Palestina, dan Uni Emirat Arab.

Saat tiba laga keempat melawan Malaysia, tim Merah Putih tiba-tiba terbantai 1-5.

Satu tahun berlalu, Bima Sakti masih akan mempertahankan para pemain yang dijungkalkan Malaysia itu dengan tambahan dua pemain blasteran.

Amar Brkic dan Welber Jardim akan menjadi pembeda, mereka membawa pengalaman internasional untuk para pemain "lokal".

Bagi Bima Sakti, persoalan rotasi kemungkinan tak akan menjadi masalah pada turnamen ini karena jarak laga lebih longgar.

Tiga pertandingan melawan Ekuador, Panama, dan Maroko memiliki jeda 72 jam, cukup untuk recovery antar laga.

Meski begitu, Bima Sakti tetap akan dihakimi berdasarkan hasil di Piala Dunia U-17 sepanjang pekan depan.

Andai Indonesia menelan tiga kekalahan beruntun dengan skor telak, bisa dikatakan Bima memang tak bisa membawa tim ini naik level.

Baca Juga: Beda Reaksi Amar Brkic dan Welber Jardim, Kontrasnya 2 Pemain Blasteran Timnas U-17 Sikapi Cuaca Indonesia

Sebaliknya, apabila Indonesia sanggup mengejutkan dengan meraih poin atau bahkan lolos ke babak berikut, Bima berhak mendapat kredit.

"Keinginan kami pemain bisa tampil lepas tanpa beban," ujar Bima.

"Kami mau tampil maksimal di Piala Dunia U-17 ini sebagai tuan rumah dan juga sebagai peserta," tegasnya.

Setelah laga terakhir melawan Maroko, publik akan tahu bagaimana hasil kerja Bima Sakti.

Baca Juga: Tak Ada Duri dalam Daging, Pelatih Ipswich Ungkap Elkan Baggott Paham Mengapa Dirinya Nol Menit Main


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.