Lihat Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri, Main Konsisten di Malaysia Lebih Baik daripada Rantau Sebentar di Eropa

Najmul Ula - Rabu, 22 November 2023 | 10:27 WIB
Saddil Ramdani saat membela Sabah FC melawan Hai Phong FC di Piala AFC 2023-2024 di Stadion Likas, Kinabalu, Kamis (9/11/2023).
INSTAGRAM @OFFICIALSABAHFC
Saddil Ramdani saat membela Sabah FC melawan Hai Phong FC di Piala AFC 2023-2024 di Stadion Likas, Kinabalu, Kamis (9/11/2023).

BOLANAS.COM - Saddil Ramdani berada dalam performa lebih baik ketimbang para winger jebolan Eropa, berkat tempaan Liga Malaysia.

Laga timnas Indonesia kontra Filipina membuktikan jebolan Liga Malaysia bisa tampil lebih jago ketimbang bekas perantau Eropa.

Indonesia menahan tuan rumah Filipina dengan skor 1-1 pada partai kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (21/11/2023) malam.

Satu-satunya gol Indonesia dilesakkan Saddil Ramdani, pemain sayap abroad yang "cuma" berkarier di Liga Super Malaysia.

Saddil membuktikan diri bisa menjadi pilihan utama Shin Tae-yong meski tidak berkarier di kompetisi top Asia atau Eropa.

Sebagai konteks, Shin Tae-yong membutuhkan penyerang dengan sentuhan level tinggi di rumput sintetis Manila, juga dengan performa terbaik di level klub.

Saddil, sebagai pemain dengan torehan 6 gol dan 10 assist dalam 17 pertandingan Sabah FC pada musim ini, memenangi perlombaan menjadi starter.

Ia berduet dengan Rafael Struick, yang juga ditempa kompetisi abroad (Belanda), tak seperti tiga penyerang tersisa (Hokky, Dendy, Sananta).

Padahal, Shin Tae-yong memiliki opsi menarik di bangku cadangan dari sektor winger, seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman.

Baca Juga: Begini Statistik Jordi Amat yang Banjir Kritikan usai Blunder di Dua Laga Timnas Indonesia

Dua nama terakhir sama-sama berstatus pemain buangan Eropa yang pulang ke Indonesia untuk mencari menit bermain.

Jika Witan paling tidak dapat berperan sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Irak dan Filipina, Egy berada di antrean lebih belakang.

Egy sejatinya memiliki catatan lumayan sejak bergabung Dewa United, yaitu 5 gol dan 7 assist dalam 26 pertandingan.

Namun level permainan Egy menurun drastis ketimbang semasa bermain di FK Senica, dengan dirinya dinilai lambat berpikir saat menguasai bola.

Gambaran performa Egy yang cukup untuk Liga 1 tapi mengkhawatirkan untuk ajang internasional dapat terlihat di Asian Games 2022.

Bersama timnas U-24 asuhan Indra Sjafri, Egy nyaris tak berguna di lini depan, biarpun berstatus pemain paling senior di sektor itu.

Shin Tae-yong menilai Egy sudah jauh dari persaingan menjadi starter, terbukti dari ketiadaan namanya dalam daftar final 23 pemain.

Sementara itu, Saddil menolak kesempatan merantau ke Eropa meski dikaitkan dengan kepindahan akbar ke benua biru dalam lebih dari satu bursa transfer.

Baca Juga: Line Up Timnas Indonesia Vs Filipina - Nadeo Argawinata Dihukum, Shin Tae-yong Rombak Skuad Garuda

Pemain asal Sulawesi Tenggara itu lebih memilih menjadi ikan besar di kolam kecil bersama Sabah FC untuk menjaga sentuhan.

Dalam liga yang sering disebut setara atau bahkan lebih rendah dari Indonesia, ia menempa diri dengan menjadi pemain produktif Sabah FC.

Jika melihat performa Saddil semalam, tampak pilihan kariernya lebih menghasilkan ketimbang Egy atau Witan.

Baca Juga: Jadwal Terdekat Timnas Indonesia Setelah Kualifikasi PD 2026, TC Panjang Jelang Piala Asia 2023


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.