VAR Pertama di Indonesia Langsung Kena Kritik, Mengapa Angle Kamera Hanya Satu?

Najmul Ula - Kamis, 7 Maret 2024 | 22:40 WIB
VAR Operation Room Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024).
BOLASPORT.COM/ABDUL ROHMAN
VAR Operation Room Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2024).

BOLANAS.COM - Uji VAR di laga final EPA U-20 2023/24 menuai keraguan akibat sudut pandang kamera yang hanya dari satu arah.

Pertunjukan Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia akhirnya terjadi, meski bukan di level tertinggi.

PSSI memproyeksikan VAR bakal diterapkan di Liga 1 2023/24 pada babak championship.

Sebelum menuju ke sana, PSSI bersama PT LIB menguji coba VAR pada level yang lebih rendah, yaitu kompetisi Elite Pro Academy U-20 2023/24.

Laga final antara Persita Tangerang kontra Persis Solo di Stadion Manahan pada Kamis (7/3/2024) mendapat kehormatan diadili oleh VAR.

Indonesia memang pernah menyaksikan VAR di Piala Dunia U-17 2023, tetapi dioperasikan oleh FIFA.

Jadi, Persita vs Persis menjadi momen pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia ketika VAR menjadi hakim.

Pertandingan final kompetisi junior itu pada mulanya berlangsung lancar tanpa insiden.

Persis dapat unggul nyaman dengan skor 3-1 hingga memasuki 10 menit terakhir pertandingan.

Baca Juga: VAR Perdana dalam Sejarah Indonesia, Thoriq Alkatiri Anulir Penalti di Laga Persita vs Persis

Momen besar tercipta pada menit ke-82, saat bek Persis Dika Kuswardani terhadap winger Persita direspons peluit Thoriq Alkatiri.

Wasit FIFA milik Indonesia tersebut kemudian meminta konsultasi VAR untuk memastikan pelanggaran tersebut.

Setelah beberapa lama, ia berlari ke tepi lapangan untuk melihat kembali insiden dalam tayangan ulang dan mode lambat.

Sejurus kemudian, Thoriq membentuk isyarat VAR menggunakan tangan dan menganulir penalti.

Ia menganggap pelanggaran tersebut tidak cukup kuat untuk menjatuhkan lawan, sehingga penalti harus dibatalkan.

Pertandingan berakhir dengan tanpa insiden lagi, dan Persis menjuarai EPA U-20 di rumah sendiri.

Sayangnya, publik tidak puas dengan keputusan wasit yang dibantu teknologi tersebut.

Tayangan VAR dalam siaran langsung, beserta yang ditampilkan di ruang VAR, hanya disajikan oleh satu sudut pandang kamera.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Dewa United Taklukkan Persikabo, Pasukan Aji Santoso Hampir Pasti Degradasi

Terdapat satu alternatif kamera, tetapi juga dari sudut yang sama.

Sudut pandang tersebut berasal dari sisi barat stadion, atau angle yang sama dari arah kamera utama.

Padahal, VAR di level dunia seringkali memakai angle dari banyak kamera, termasuk dari sudut pandang yang berlawanan.

Dalam kasus pelanggaran Persis di atas, wasit Thoriq tidak diberikan sudut pandang kamera yang berlawanan dari kamera utama.

"Tadi sudah dibuka final EPA U-20 dan memang sudah pernah announce dulu di partai final ini spesial karena jadi trial kita untuk menerapkan VAR," ujar direktur operasional PT LIB Asep Saputra dalam jumpa pers di Stadion Manahan.

"Tetapi dalam perjalanan harus ada sesuatu yg disiapkan lebih baik terutama dalam hal SDM."

"Jadi kita postpone pelaksanaannya pada Championship Series Liga 1 dibulan juni mendatang," ujar Asep.

SDM atau perangkat teknologi, PT LIB tampak masih mempunyai banyak pekerjaan rumah.

Baca Juga: Kabar Gembira, Aksi Pratama Arhan (Jika Main) Bisa Disaksikan di TVRI


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.