Pembinaan Berjalan Mundur, Pemilik 40 Caps Timnas Senior Terus Dipaksa Main di Timnas U-23

Najmul Ula - Selasa, 2 April 2024 | 14:07 WIB
Selebrasi trio timnas Indonesia, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, Egy Maulana Vikri, usai membobol gawang Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
PSSI.ORG
Selebrasi trio timnas Indonesia, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, Egy Maulana Vikri, usai membobol gawang Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Berikutnya, terdapat Pratama Arhan dengan 40 caps dan Rizky Ridho dengan 34 caps.

Ada pula nama seperti Marselino Ferdinan yang seharusnya memperjuangkan kontrak baru di KMSK Deinze, tetapi kini harus berkeringat demi ambisi sesaat PSSI.

Situasi di atas sempat dikritik Arsene Wenger, sosok yang mengembangkan banyak pemain muda kala melatih Arsenal.

Satu dekade silam, Wenger mendapati gelandang muda Jack Wilshere masih saja dipanggil timnas U-21 Inggris meski sudah menembus timnas senior.

"Mengapa Anda menciptakan sistem pembinaan usia muda? Itu bertujuan menyiapkan mereka (pemain) ke tim utama," ujar Wenger dikutip dari Daily Mail.

"Ketika pemain itu bermain di tim utama, pekerjaan sudah selesai sehingga Anda bisa mempromosikan pemain (muda) lain."

"Kecuali Anda bilang pemain harus pergi untuk ego dan kebanggaan nasional."

Kalimat terakhir sangat relevan mengenai berbagai pernyataan PSSI tentang timnas U-23.

Baca Juga: Ipswich Town Menang Lagi di Puncak Championship, Hiburan untuk Elkan Baggott yang Cedera Parah

"Bermain untuk U-21 akan menjadi langkah mundur bagi Jack Wilshere, ujar Wenger," demikian judul artikel Daily Mail.


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.