Pemain berusia 21 tahun itu baru bangkit setelah dirawat oleh tim medis, dan bek musuh yang menjatuhkannya datang menanyai keadaan.
Witan memang dapat melanjutkan pertandingan, tapi momen kesakitan itu menjadi "sumbangan" terbesarnya di laga itu.
Witan tampil senyap di sisi kanan, dengan cuma berkontribusi mengirim umpan silang yang disapu bek tengah musuh.
Winger timnas Indonesia itu tak bisa disalahkan, mengingat performa keseluruhan AS Trencin juga tak optimal.
Witan pun cuma bisa menyaksikan timnya kebobolan kedua kalinya pada menit ke-80.
Pelatih Marian Zimen lantas mengakui timnya kekurangan kualitas di lini depan untuk membuat laga menjadi lebih seimbang.
"Kami tidak memasuki babak kedua seperti yang kami inginkan," sesal Zimen dilansir dari Sport.aktuality (22/10/2022).
"Kami langsung kebobolan dan membutuhkan kualitas dan kesabaran lebih untuk membuat pertandingan lebih dramatis," jelasnya.
Secara umum, Witan belum menjadi pemain berpengaruh di AS Trencin, meski sang pelatih terus memberi menit bermain.
Bagi Witan, penampilan selama 22 menit menjadi pengalaman berharga untuk "dibawa pulang" ke timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023.
Baca Juga: Timnas U-20 Indonesia akan Lawan Antalyaspor, Ronaldo Kwateh Punya Kesempatan Kedua Pukau Klub Turki