Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Media Inggris Ungkap Keadilan di Negeri Indonesia Hanyalah Mimpi

By Najmul Ula, Minggu, 1 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Penembakan gas air mata dilakukan saat terjadi kericuhan suporter Arema FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

The Athletic menerjunkan satu jurnalisnya, Adam Leventhal, untuk melaporkan langsung dari Stadion Kanjuruhan, dan kini ikut memperingati.

"(Peringatan) ini menjadi kesempatan untuk mengingat mereka yang pergi, tapi cerita mereka belum berakhir," tulis Leventhal di The Athletic.

"12 bulan berlalu, pencarian untuk jawaban dan keadilan terus berlangsung."

Di antara banyak pejabat PSSI, PT LIB, hingga Kepolisian yang dinilai ikut bertanggung jawab, hanya lima orang yang diadili di meja hijau.

Abdul Haris, ketua panpel Arema FC, dihukum dua tahun penjara, petugas keamanan Suko Sutrisno hanya mendapat hukuman satu tahun.

AKP Hasdarmawan menerima 1,5 tahun penjara, AKP Bambang Sidik Achmadi mendapat 2 tahun, dan Kompol Wahyu Setyo Pranoto divonis 2,5 tahun.

Upaya untuk menjerat tersangka lain dengan laporan Model B disimpulkan pihak Kepolisian belum memenuhi unsur penerapan pasal pembunuhan berencana.

Singkatnya, keadilan untuk korban Tragedi Kanjuruhan belum dipenuhi oleh mereka yang berwenang.

Baca Juga: Tiga Laga 'Piala Chiki' Selalu Heroik, Elkan Baggott Terus Jadi Penonton saat Ipswich Puncaki Championship

The Athletic mengutip Raki, fans yang menjadi korban selamat di stadion malam itu.

"Kami tahu kami tak akan menang, keadilan di negeri ini hanyalah mimpi," ucap Raki.

Adapun Arema FC kini melangkah di Liga 1 2023/24 dengan tertatih-tatih, akibat dihukum larangan bermain di luar Malang.

Klub yang kini ditangani Fernando Valente berkubang di zona degradasi, hanya meraih 13 poin dalam 14 pertandingan.

Andai klub tersebut bisa menggelar laga kandang dengan penonton, tak diketahui apakah Aremania masih berpihak pada klubnya.

Baca Juga: Lima Laga Terakhir Sebelum Hijrah K-League, Tokyo Verdy Makin Ogah Mainkan Pratama Arhan?