Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Kalah di Derbi Jateng, PSIS Semarang Koar-koar Sedang Terlilit Utang

By Nungki Nugroho, Rabu, 22 Januari 2025 | 16:14 WIB
Skuad PSIS Semarang dalam laga pekan pertama Liga 1 2024/2025.

BOLANAS.COM - PSIS Semarang dikabarkan terlilit utang saat performa sedang turun di kompetisi Liga 1 2024/2025.

PSIS Semarang tengah dilanda krisis memasuki putaran kedua Liga 1 2024/2025.

Seperti diketahui, tim berjuluk Mahesa Jenar itu belum menang dalam lima pertandingan terakhir.

Empat kekalahan dan sekali imbang menjadi rapor jeblok Septian David Maulana dan kawan-kawan.

Terbaru, PSIS menelan kekalahan 1-2 dari Persis Solo dalam derbi Jawa Tengah di Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (20/1/2025).

Hasil tersebut membuat PSIS kian merosot ke urutan 14 klasemen dengan 18 poin.

Di saat kondisi tim menurun, CEO PSIS Yoyok Sukawi membongkar kondisi manajemen yang terlilit hutang.

Yoyok menyebut PSIS butuh dana sebesar Rp45 miliar guna menutup tanggungan utang pada 2023 dan 2024.

"Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) sudah kami sampaikan kepada para pemegang saham untuk menyetor modal," kata Yoyok dikutip dari Tribun Jateng.

Baca Juga: Urusan dengan Persib Nanti Dulu, Persija Fokus Patahkan Kutukan di Kandang Persis Solo

Yoyok menambahkan, hutang tersebut muncul seiring aktivitas klub dalam dua tahun terakhir.

Di mana skuad Mahesa Jenar terpaksa mengungsi karena tidak bisa menggunakan Stadion Jatidiri.

Hal tersebut membuat klub tidak memiliki pemasukan dari tiket.

"Tanggungan ini muncul karena operasional klub yang terus berjalan selama tiga tahun terakhir."

"Sebagian besar utang ini telah ditalangi oleh keluarga saya sebesar 23 miliar, sementara sisanya ditanggung oleh pemegang saham lain dan pihak eksternal."

"PSIS tidak bisa main di Stadion Jatidiri, sehingga tidak ada pemasukan dari tiket," jelasnya.

Pihaknya menyebut peluang melepas saham ke investor baru apabila tak kunjung ada solusi pada RUPS Februari mendatang.

"Mereka (pemegang saham) memiliki waktu 14 hari untuk memutuskan apakah bersedia menambah modal atau tidak."

"Jika tidak ada yang berminat, baru saham ini akan kami tawarkan kepada investor baru untuk melunasi utang tersebut."

Baca Juga: Sempat Terkena Culture Shock, Tugas Berat Menanti Striker Anyar Persib Lawan Arema FC

"Setelah audit selesai, kami akan menggelar RUPS lagi untuk menentukan langkah konkret, termasuk penawaran saham kepada investor baru jika pemegang saham lama tidak berminat," tutur Yoyok.

Sebelum ini sempat ada aksi protes dari para suporter PSIS terkait kondisi internal klub.

Aksi boikot dilakukan suporter ketika PSIS menjamu Persis Solo.

Selepas pertandingan, perwakilan suporter juga terlihat sempat berdiskusi dengan para pemain selepas pertandingan.

Dilansir dari Kompas.com, suporter PSIS juga melakukan protes di luar stadion saat pertandingan berjalan.

Ratusan pendukung PSIS yang tergabung dalam Panser Biru dan Snex meneriakkan yel-yel sindiran kepada Yoyok Sukawi.

"Yoyok betah isin (kuat malu)," teriak pendukung tim Mahesa Jenar.

Pendukung juga menyalakan flare dan petasan di luar stadion sehingga memaksa aparat turun tangan memastikan keamanan.

"Kita siaga sepanjang pertandingan," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto.

"Karena adanya salah satu kelompok supporter yang akan demo yang menginginkan pertandingan tak terlaksana," imbuhnya.

Laga pun akhirnya berjalan lancar meski lapangan sempat tergenang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P