Polri Siap Kabulkan Mimpi Pemain Timnas Indonesia U-20 Jadi Polisi Lewat Jalur Khusus

Nungki Nugroho - Senin, 3 April 2023 | 18:12 WIB
Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (1/4/2023).
WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (1/4/2023).

BOLANAS.COM - Polri siap mengabulkan impian pemain timnas U-20 Indonesia untuk menjadi polisi setelah batal tampil di Piala Dunia U-20 2023.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyambut baik keinginan beberapa pemain timnas U-20 Indonesia yang ingin menjadi polisi.

Hal ini disampaikan oleh Humas Polri menyusul pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para pemain di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi menanyakan kepada para pemain timnas U-20 Indonesia terkait impian di masa depan.

Baca Juga: Temui Timnas U-20 Indonesia, Jokowi Sampaikan Isi Surat FIFA hingga Beri Pesan ke Pemain usai Piala Dunia U-20 2023 Batal

"Saya menanyakan kepada para pemain apakah ada hal yang bisa saya dengar mengenai keinginan-keinginan," kata Jokowi.

"Beberapa dari mereka ingin kuliah, beberapa dari mereka ingin bisa masuk ke Polri, TNI, maupun di PNS, itu saja," imbuhnya.

Ahmad Ramadhan pun menyambut positif keinginan Hokky Caraka dan kawan-kawan tersebut.

"Kami sangat menghargai dan mendukung cita-cita mereka yang ingin bergabung dengan Polri. Kami akan membantu mereka untuk mewujudkan impian mereka," kata Ahmad Ramadhan dalam keterangan pers, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: PSM Makassar Sah Juara Liga 1 2022/2023, Berikut Daftar Lengkap Kampiun Liga Indonesia dari Masa ke Masa

Ia menjelaskan bahwa Polri telah menyiapkan jalur khusus untuk para pemain timnas U-20 Indonesia yang berminat menjadi polisi.

Jalur tersebut adalah rekrutmen proaktif bintara kategori talent scouting, yang ditujukan untuk calon anggota yang memiliki bakat, minat, dan potensi di bidang olahraga.

"Rekrutmen proaktif ini adalah salah satu upaya kami untuk merekrut anggota Polri yang berkualitas dan berprestasi."

"Kami akan memberikan kemudahan dan fasilitas bagi mereka yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas Ahmad Ramadhan.

Baca Juga: Klasemen Liga 1 - PSS Sleman Sulit Beranjak dari Zona Merah, 4 Tim Kuat Berebut Tiket Asia

Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
KOMPAS TV
Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

Presiden Jokowi sendiri berharap agar para pemain timnas U-20 Indonesia tidak patah semangat dengan batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Ia mengajak para pemain untuk tetap semangat dan berlatih keras untuk menghadapi ajang-ajang lain seperti SEA Games dan Asian Games.

"Tak perlu larut dalam kekecewaan dan kesedihan. Para pemain sepak bola Indonesia masih memiliki banyak kesempatan untuk tampil di ajang internasional lainnya," ucap Jokowi.

"Kami juga akan terus mendukung dan memberikan motivasi kepada mereka agar bisa mengharumkan nama bangsa dan negara," tutur Jokowi.

Jokowi juga berharap skuad U-20 ini nantinya menjadi kerangka timnas senior Indonesia.

"Ke depan kita ingin memiliki tim nasional yang dibangun sejak awal secara terus menerus dan berkelanjutan. Sehingga kita bisa mendapatkan tim nasional yang betul-betul siap dan kompetitif di kancah internasional," pungkasnya.

Seperti diketahui, FIFA telah menghapus status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang rencana digelar di Indonesia pada Mei-Juni 2023.

Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah FIFA resmi mencabut statusnya pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.

Keputusan ini dibuat setelah Presiden FIFA Gianni Infantino berdiskusi dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar.

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," demikian pengumuman FIFA dalam laman resminya.

FIFA juga menyebutkan bahwa tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Selain itu, FIFA juga mengancam akan memberikan sanksi kepada PSSI terkait pembatalan ini.

"Potensi sanksi terhadap PSSI juga bisa diputuskan pada tahap selanjutnya," tulis FIFA.

FIFA menilai bahwa Indonesia tidak mampu menyelenggarakan turnamen sepak bola terbesar usia 20 tahun itu karena kondisi keamanan yang tidak kondusif.

Hal ini terkait dengan maraknya penolakan kehadiran Israel di Indonesia beberapa pekan terakhir.

FIFA tetap tegas pada pendiriannya menyangkut Israel. Mereka memegang teguh prinsip kesetaraan, fair play, dan anti-diskriminasi. Mereka juga meminta PSSI untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.