"Melihat leg pertama, tim kami gugup dan terganggu peluit wasit," ujar Shin dalam jumpa pers pralaga (31/12/2021).
"Tapi itu bisa dipahami karena mereka minim pengalaman di laga besar," jelasnya.
Shin Tae-yong memiliki dua opsi untuk leg kedua melawan Thailand, yakni mengejar lima gol dengan tim utama atau menyerah dengan tim pelapis.
Opsi pertama berisiko membuat performa tim gembos pada babak kedua, mengingat para pemain langganan nyaris tak pernah dirotasi dalam delapan laga.
Opsi kedua pun berpotensi malah membuat Indonesia semakin gugup di hadapan para pemain elite Thailand.
Di antara pilihan tersebut, satu pemain hampir dipastikan menjadi starter, yaitu Pratama Arhan.
Bek kiri berusia 20 tahun itu absen pada laga pertama akibat sanksi akumulasi kartu kuning.
Di kubu Thailand, pelatih Mano Polking bersiap menggelar pesta besar apabila anak asuhnya mampu menyelesaikan final dengan hasil positif.